Pada zaman dahulu di hulu sungai Landak hiduplah sekelompok buaya, buaya-buaya tersebut hidup dengan memakan segalanya yaitu ikan, bintang-bintang, dan bahkan manusia.
Karena buaya-buaya tersebut memakan segalanya maka perut buaya tersebut pun penuh terkena barang-barang perhiasan yang tidak dapat dicerna akibat memakan manusia yang menggunakan perhiasan.
Akibatnya buaya-buaya tersebut tidak mampu lagi melakukan aktivitas karena perutnya penuh dengan perhiasan, hal tersebut membuat buaya-buaya tersebut sengsara.
Pada suatu hari buaya-buaya tersebut menampakan diri pada penduduk setempat dan memohon kepada manusia agar manusia mau menolong mereka.
Akhirnya manusia pun bersedia membantu buaya-buaya tersebut dengan cara menyangga mulut buaya tersebut dengan kayu agar tetap menganga dan manusia mengeluarkan segala barang perhiasan yang terdapat di dalam perut buaya tersebut, barang-barang yang dikeluarkan dari buaya-buaya tersebut sangat banyak mulai dari perhiasan sampai alat dapur.
Setelah semua barang-barang tersebut dikeluarkan kemudian buaya dan penduduk daerah serimbu di hulu sungai Landak melakukan perjanjian.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang menyatakan bahwa buaya-buaya tersebut tidak akan menyerang dan memakan manusia lagi. Sebagai penanda, buaya-buaya yang melakukan perjanjian tersebut pun ekornya di potong.
Maka hingga sekarang buaya-buaya pada hulu sungai Landak di daerah Serimbu memiliki ekor yang pendek
Karena buaya-buaya tersebut memakan segalanya maka perut buaya tersebut pun penuh terkena barang-barang perhiasan yang tidak dapat dicerna akibat memakan manusia yang menggunakan perhiasan.
Akibatnya buaya-buaya tersebut tidak mampu lagi melakukan aktivitas karena perutnya penuh dengan perhiasan, hal tersebut membuat buaya-buaya tersebut sengsara.
Pada suatu hari buaya-buaya tersebut menampakan diri pada penduduk setempat dan memohon kepada manusia agar manusia mau menolong mereka.
Akhirnya manusia pun bersedia membantu buaya-buaya tersebut dengan cara menyangga mulut buaya tersebut dengan kayu agar tetap menganga dan manusia mengeluarkan segala barang perhiasan yang terdapat di dalam perut buaya tersebut, barang-barang yang dikeluarkan dari buaya-buaya tersebut sangat banyak mulai dari perhiasan sampai alat dapur.
Setelah semua barang-barang tersebut dikeluarkan kemudian buaya dan penduduk daerah serimbu di hulu sungai Landak melakukan perjanjian.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang menyatakan bahwa buaya-buaya tersebut tidak akan menyerang dan memakan manusia lagi. Sebagai penanda, buaya-buaya yang melakukan perjanjian tersebut pun ekornya di potong.
Maka hingga sekarang buaya-buaya pada hulu sungai Landak di daerah Serimbu memiliki ekor yang pendek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar