Kamis, 09 Februari 2012

ILALANG DAN ORANG DAYAK


Hujan adalah proses pengembunan uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Hujan tidak mengenal waktu dan kondisi, malam, pagi, siang dan sore, dalam keadaan mendung dan dingin bahkan dalam keadaan cerah dan panas. Terkadang ketika kita sedang berjalan pada cuaca cerah dan panas hujan juga bisa datang.
(Tumbuhan lalang)
Pada kebudayaan orang Dayak hujan panas merupakan suatu keadaan yang sebisa mungkin dihindari, karena hujan panas merupakan saat-saat Kamang (sosok mistik seperti manusia yang kasat mata tetapi bukan hantu atau setan) keluar dari tempatnya dan orang Dayak tentunya tidak mau berpapasan dengan Kamang karena takut akan terjadi hal-hal buruk yang dilakukan oleh Kamang, untuk menghindari hal-hal buruk tersebut orang Dayak biasanya langsung berteduh (tidak melanjutkan perjalanan) kalau pun tidak ada tempat berteduh orang Dayak juga mengambil tumbuhan lalang (bhs Ind: alang-alang ialah sejenis rumput berdaun tajam) untuk diselibkan di telinga lalu menyebut arus!, arus!, arus!, dipercaya lalang yang tajam merupakan salah satu senjata yang digunakan kamang, maka dengan kita mengenakannya maka kita mempersenjatai diri kita. Dalam kepercayaan mistis yang terjadi ketika kita tidak menyelipkan ilalang pada telingan biasa yang bersangkutan akan Jukat (sakit kepala, demam, sakit karena mahkluk mistis) dan konon kisahnya ada juga yang meninggal dengan bekas biru seperti garis harisontal di bagian leher, menurut kisah bekas itu karena terkena kayau oleh Kamang.

kepercayaan menyelipkan lalang pada telinga saat hujan panas masih dilakukan oleh orang Dayak dan juga ada yang
sudah meninggalkan kebiasaan ini.

Artikel ini lebih mengarah ke hal mistis, kepercayaan dan kebiasaan orang Dayak, bila disangkut pautkan dengan Ilmu ilmiah mungkin akan dicibir atau dianggap tahayul dan lain-lain, tetapi itulah kepercayaan dan kita harus menghormatinya, bila ada tambahan teman-teman boleh ditambah pada komentar.

Tidak ada komentar: